Arif dan Yoel, Legenda DBL di Kancah Profesional
Dua alumnus Development Basketball League (DBL) bertemu di ajang World Challenge 2011. Arif Hidayat membela Nuvo CLS Knights Surabaya, sedangkan Oei Abraham Yoel Trisakti bermain di Dell Aspac Jakarta.
Alumnus SMA Petra 4 Sidoarjo tersebut adalah salah seorang produk sukses dari DBL. Yoel masuk tim DBL All-Star Indonesia saat bertanding di Perth, Australia, pada 2008. Melihat bakat besar Yoel, Aspac lantas merekrutnya.
Musim lalu Tjetjep memberikan kesempatan kepada Yoel untuk turun lapangan. Namun, minute play Yoel sangat terbatas. Di antara 27 pertandingan seri reguler, Yoel hanya berlaga tiga kali. Dua kali pada seri kedua di Bandung dan sekali saat seri ketiga di Solo. Rata-rata Yoel turun di lapangan tidak lebih dari lima menit.
Yoel pun sudah siap mental untuk menghadapi NBL musim depan. Mahasiswa manajemen Universitas Tarumanegara, Jakarta, itu mengatakan, secara teknik dirinya mengalami perkembangan pesat. Tampil di ajang World Challenge sangat bermanfaat untuk menambah jam terbang.
Selain Yoel, legenda DBL yang tampil di turnamen itu adalah Arif Hidayat, point guard CLS. Bagi Arif, turnamen tersebut merupakan debutnya di kancah profesional. Sebelumnya dia hanya membela CLS junior.
Yoel yang membela SMA Petra 4 Sidoarjo dan Arif yang bermain untuk SMAN 2 Jember pernah berhadapan di final DBL 2008 Jawa Timur. Keduanya kemudian terpilih dalam tim DBL All-Star Indonesia. Yoel dan Arif bahkan menjadi starter.
Bagi Arif, kesempatan bermain untuk CLS merupakan sebuah kebanggaan. ’’Tentu sangat senang sekali berada di tim senior. Apalagi, pelatih memberi saya minute play, Arif bermain tiga menit dan mencetak empat poin serta dua rebound.
Pelatih CLS Risdianto Roeslan memang sengaja memberi Arif kesempatan untuk menunjukkan kemampuan. Apalagi, point guard CLS hanya Dimaz Muharri setelah Rachmad Febri Utomo dipanggil pemusatan latihan nasional (pelatnas) SEA Games XXVI
woh sangar boss
BalasHapus